
PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DALAM KELUARGA
By : Adolfus Sahagun
Pendidikan dinilai sebagai pondasi penting bagi perkembangan suatu Negara. Kontribusi pendidikan dalam memajukan suatu Negara sangatlah tinggi. Namun tentu kita tidak mengingkari bahwa masalah dalam lembaga pendidikan masih sangat banyak. Tidak saja menyangkut pembiayaan, proses belajar, atau banyaknya yang putus sekolah tetapi masalah lain yang paling fundamental adalah masalah karakter peserta didik. Karakter tentu menjadi sesuatu yang harus dihidupkan dan dikembangkan dalam diri peserta didik. Penghidupan dan pengembangannya haruslah dimulai sejak dini atau sejak sekolah dasar. Hal ini dikarenakan atas berbagai permasalahan yang sering terjadi pada generasi muda yang menjadi penerus masa depan bangsa Indonesia. Rasa nasionalisme, tanggungjawab, kejujuran, integritras, mandiri, sikap toleransi dan karakter lainnya sudah tidak lagi menyatu dalam diri anak bangsa. Selain hal tersebut, hal lain juga yang muncul adalah maraknya penggunaan narkoba, seks bebas, prilaku seksualitas pranikah, dan adanya eksploitasi terhadap anak dibawah umur. Lalu pertanyaannya, siapakah yang bertanggungjawab akan hal ini? Akankah pemerintah atau sekolah semata yang bertanggungjawab? Tentu masih banyak pertanyaan lain yang ada dalam diri kita masing-masing.
Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara sepintas kita dapat melihat bahwa sistem pendidikan Indonesia telah mengatur secara terperinci terhadap sikap atau keperibadian serta keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap insan pendidikan terlebih pada peserta didik. Itulah yang menjadi tujuan penting dalam pengembangan dan penyelanggaraan pendidikan kita. Sikap atau karakter serta keterampilan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aspek pengetahuan dalam proses pelaksanaannya. Kurikulum 2013 pun kembali menekankan pada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa yaitu sikap spritualitas, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Keempat kompetensi ini harus realisasikan dalam pelaksanaannya di sekolah melalui olah pikir, olah hati, olah raga serta melalui olah rasa dan karsa. Menjawab pada pertanyaan di atas tadi, siapakah yang bertanggungjawab atas karakter peserta didik? Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional kita pun telah mengatur tentang hak dan kewajiban warga Negara, orangtua, masyarakat dan pemerintah. Dalam pasal 7 (ayat 2) menyatakan bahwa orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. Hal ini mau menjelaskan kepada kita bahwa, orangtua atau keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan keperibadian anak. Keluarga/orangtua menjadi yang pertama dalam proses pendidikan, pendewasaan serta pengajaran kepada anak. Orangtua menjadi tonggak dasar dalam mengajarkan kebaikan serta nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang anak. Keteladanan orangtua menjadi kunci dalam mengajarkan serta memberikan pembinaan kepada anak-anak kita.
Selain hal tersebut di atas, hal lain yang paling penting untuk kita lakukan adalah pendidikan nilai harus dilakukan oleh orangtua, koordinasi serta kerjasama dengan pihak sekolah menjadi sesuatu yang juga harus dijalankan. Orangtua tidak boleh menyerahkan seluruh kehidupan anaknya kepada sekolah atau guru. Inilah hal dasar yang harus diketahui oleh orangtua. Orangtua memiliki hak untuk mendapatkan informasi tentang anaknya dari sekolah. Sekolah memberikan informasi kepada orangtua tentang perkembangan anak-anak dan pada akhirnya orangtua harus bekerjasama agar supaya anaknya mengalami perubahan seperti yang kita inginkan. Orangtua dan sekolah tidak boleh berdiri sendiri-sendiri, tetapi berdampingan dan bergandengan tangan untuk kepentingan anak-anak. Orangtua dan sekolah saling berkaitan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, hal yang paling penting dalam penanaman nilai serta sikap yang harus dimiliki anak-anak adalah dengan sikap keteladanan kita sebagai orangtua, melakukan pendampingan khusus terhadap anak, pengawasan, serta memberikan berbagai macam informasi yang tidak boleh dilakukan anak atau yang membahayakan anak. Sekolah (guru dan tenaga kependidikan) serta orangtua memiliki tanggung jawab yang sama dalam memajukan pendidikan kita terlebih pada pembentukan karakter dan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh anak-anak kita.
Semoga bermanfaat.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pendidikan Hak Setiap Insan
Jakarta, 24 April 2024 "Habis Gelap Terbitlah Terang" Ketika kita membaca atau mendengar kalimat tersebut, kita pasti akan mengingat satu sosok Pahlawan Nasional yang dengan gigih dan
Setiap Anak Memiliki Nilai Yang Sama
Jakarta, 11 Juli 2023 Hari pertama sekolah tahun ajaran 2023/2024 dimulai pada hari Senin, 10 Juli 2023. Hari pertama sekolah diawali dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) d
SAMBUTAN HARI PERTAMA SEKOLAH SD SANTO FRANSISKUS III, 10 JULI 2023
Jakarta, 10 Juli 2023 Salam Fransiskus ---- Berjiwa Besar Bapak Ibu orang tua, bapak ibu guru karyawan dan anak-anak SD Santo Fransiskus III yang saya banggakan; Selamat pagi, Selama
MEMBANGUN KARAKTER CINTA DAMAI
Oleh : Adolfus Sahagun Amanat Upacara (Senin, 20 Februari 2023) Pendidikan karakter sejak usia sekolah dasar menjadi hal yang sangat penting dalam membentuk karakter seseorang. Hal te
BERGERAK BERSAMA WUJUDKAN SDFR3 YANG UNGGUL
Kata “unggul” sering kita dengar dan kita ucapkan dalam keseharian hidup kita. Mungkin saat kita menonton sepak bola, tinju, bulutangkis, ataukah saat kita melihat anak-anak
Mengamalkan dan memperjuangkan Pancasila untuk keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia
Fransiskus Natalia H. S.Pd (Guru Kelas 5B SD Fransiskus III) Amanat Pembina Upacara Bendera 6 Juni 2022, Peringatan Hari Lahir Pancasila Setiap tanggal 1 Juni, kita memperingati Hari
Salam Fransiskus " Berjiwa Besar"
Setiap lembaga atau pun organisasi memiliki visi dan misi dalam menjalankan roda organisasinya. Visi dan misi yang dikembangkan tentu berdasarkan kebutuhan serta arah gerak suatu organi
Jangan Ragu Sekolah di SD Santo Fransiskus III Kayu Putih
Bulan Mei, tahun 2018 saya menginjakkan kaki pertama kali di SD Santo Fransiskus III untuk melamar menjadi salah satu tenaga pengajarnya. Saya diterima dengan ramah oleh Kepala Sekolah
Berbakti Tanpa Henti
Jakarta,16 Agustus 2021 Berbakti Tanpa Henti. Itulah tema Hari Pramuka yang ke 60 tahun, 14 Agustus 2021. Tema yang mungkin menggambarkan perjalanannya selama 60 tahun, dengan berbagai
Semangat Santo Fransiskus Asisi dan Lima Pilar Karakter Utama Sekolah Fransiskus
Jakarta, 12 Juli 2021 Sambutan Upacara Pembukaan Sekolah TP 2021/2022 By : Sr. Hedwigis FSGM (Kepala Sekolah SD Fransiskus III) Salam Fransiskus ---- Berjiwa Besar Bapak Ibu Pend